Ayam

Sabtu, 31 Oktober 2009

Kisah inspirasi

Semangat Harun Al-Rasyid Bertempur

Suatu ketika Harun Al-Rasyid termanggu mendengar sebuah hadits. “Aku berharap agar terbunuh di medan peperangan di jalan Allah, setelah itu aku dihidupkan lagi, dan kembali mati di medan peperangan lagi,” bunyi hadits itu, dibaca Abu Mu’awiyah adh-Dhari’.

Seketika itu, Harun kembali mengingat masa lalunya: membebaskan Konstatinopel, dan menandatangani surat perjanjian damai dengan ratu Irene, sebuah perjanjian yang mewajibkan membayar jizyah kepada umat Islam setiap tahun.

Ketika menjadi khalifah daulah Abbasiyah, kisah ini menjadi kenangan indah yang membuatnya kembali bersemangat, ingin kembali bertempur. Taapi tidak bisa. Kepada sang khalifah, Abu Mu’awiyah bernasihat, cukup mengirim pasukan ke medan perang saja.

Diturutilah nasihat itu, sang khalifah mengutus anaknya Kasim, untuk berperang melawan Romawi, dan menang. Sekitar lima puluh ribu pasukan Romawi kalah. Lima ribu kuda perang berhasil dibawa pulang, beserta harta rampasan perang lainnya.

“Jika khalifah ikut perang maka siapa yang memimpin rakyat?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar