Ayam

Sabtu, 31 Oktober 2009

kedokteran hewan


Zoonosis

Zoonosis didefinisikan sebagai penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia.
Saat ini dikenal emerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang baru muncul seperti Avian
Influenza dan re-emerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang sudah pernah muncul di masamasa
sebelumnya dan mulai menunjukkan peningkatan seperti rabies. Penyakit zoonosis yang masuk ke
dalam daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu rabies, anthrax, avian influenza,
salmonellosis dan brucellosis. Untuk mengakomodir semua permasalahan dan isu-isu mutakhir yang ada
terutama berkaitan dengan ‘emerging and re-emerging zoonoses’, maka sudah saatnya seluruh peraturan
perundangan yang berkaitan dengan bidang penyakit zoonosis yang ada di Indonesia dikaji ulang dan direvisi.
Ada 4 subsistem yang sangat penting peranannya untuk pengendalian dan pemberantasan zoonosis yaitu
sistem surveilans dan monitoring nasional, kewaspadaan dini dan darurat penyakit (early warning system and
emergency preparedness), informasi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Untuk
memberdayakan pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi munculnya ’emerging dan reemerging
zoonoses’, maka perlu ditetapkan sejumlah agenda untuk memperkuat kapasitas dan strategi
kemitraan antara pemerintah dan swasta antara lain dengan penelitian terintegrasi antara kesehatan manusia
dan kesehatan hewan, pendirian pusat penelitian penyakit zoonosis, surveilans yang terstruktur pada hewan
domestik, satwa liar, dan manusia, pembentukan tim respon kesehatan dan kesehatan hewan, pembangunan
infrastruktur, pembangunan tenaga kerja, dan peningkatan koordinasi dan penguatan fokus bagi kelembagaan
yang terkait dengan penanganan masalah penyakit zoonosis.

berita

Kriminalisasi KPK

Belakangan ini kasus kriminalisasi KPK semakn memanas. Betapa tidak, penahanan Bibit dan Chandra menuai protes dari berbagai kalangan. Baik itu dari aktivis mahasiswa yang berdemonstrasi dari awal pelantikan SBY hingga kini aksi itu tetap berlanjut, berbagai lembaga swadaya, dan para tokoh pun memberikan statement atas tindakan ini. Polri dinilai berlebihan dalam menyikapi masalah ini, mereka dinilai sewenang-wenang karena melakukan penahanan tanpa alas an, sebenarnya alasannya tidaklah masuk akal. Jika alsannya adalah karena mereka (Bibit dan Chandra) banyak berbicara di pers, itu tidak sesuai karena hal itu merupakan hak konstitusionalnya, ungkap mantan ketua MA, Jimly Assidiqie.

Selama perjalanan kasus ini terkesan seperti tidak adanya I’tikad untuk segera menyelesaikannya secara tuntas. Hal inidapat dilihat dari sikap SBY yang lebih cenderung menjaga jarak, terkesan hanya untuk cari aman dengan dalih untuk membiarkan semuanya berjalan sesuai aturan. Sebagai seorang pemimpin, seharusnya SBY langsung mengambil tindakan. Karena jika tidak kepercayaan rakyat telah dikhianati lewat umbaran janjinya SBY sewaktu kampanye. Belum genap sebulan pemerintahan KIB II berjalan sudah muncul sangkaan yang kurang mengenakkan. Kecenderungan setiap orang sepertinya akan terus menemukan titik terang jika hal ini tidak segera disikapi.

Janji untuk memberantas korupsi di negeri pertiwi ini nampaknya akan semakin melemah tatkala lembaga yang mempunyai peran sedikit-demi sedikit terus di sudutkan. Mulai dari kasus Antasari, sampai kepada kriminalisasi pimpinan KPK. Tentunya semua ini tidak terepas dari luka lama yang terus dipendam oleh para koruptor yang sudah terkuak kasusnya atau bahkan yang belum terkuak.

(Budy, Medio 31 Okt ’09)

Kisah inspirasi

Semangat Harun Al-Rasyid Bertempur

Suatu ketika Harun Al-Rasyid termanggu mendengar sebuah hadits. “Aku berharap agar terbunuh di medan peperangan di jalan Allah, setelah itu aku dihidupkan lagi, dan kembali mati di medan peperangan lagi,” bunyi hadits itu, dibaca Abu Mu’awiyah adh-Dhari’.

Seketika itu, Harun kembali mengingat masa lalunya: membebaskan Konstatinopel, dan menandatangani surat perjanjian damai dengan ratu Irene, sebuah perjanjian yang mewajibkan membayar jizyah kepada umat Islam setiap tahun.

Ketika menjadi khalifah daulah Abbasiyah, kisah ini menjadi kenangan indah yang membuatnya kembali bersemangat, ingin kembali bertempur. Taapi tidak bisa. Kepada sang khalifah, Abu Mu’awiyah bernasihat, cukup mengirim pasukan ke medan perang saja.

Diturutilah nasihat itu, sang khalifah mengutus anaknya Kasim, untuk berperang melawan Romawi, dan menang. Sekitar lima puluh ribu pasukan Romawi kalah. Lima ribu kuda perang berhasil dibawa pulang, beserta harta rampasan perang lainnya.

“Jika khalifah ikut perang maka siapa yang memimpin rakyat?”

My life

hidupku ibarat batu karang
yang ada di dasar lautan yang luas
ia akan terus berusaha menjadi pahlawan
bagi ikan-kan yang membutuhkan perlindungan
hanya saja..
ia tak kuasa menghadapi
desahan rumput yang semakin lama
semakin menyelimuti dirinya
andai ia tahu,
bahwa hidupnya bisa untuk banyak hal,
ia tidak akan pernah sedih,
..megeluh, atau bahkan berputus asa
dari rahmat Allah.